Komputer
DNA
Meniru
dari Makhluk Hidup
Komputer dan DNA... dua istilah yang biasanya dipergunakan
dalam konteks yang sangat berbeda. DNA merupakan istilah favorit di dunia
biologi dan genetik, sedangkan komputer justru populer dalam dunia informatika
dan teknologi modern. Lalu apa hubungan antara keduanya? Siapa pula yang punya
ide gila untuk membuat komputer DNA?
Alkisah ada seorang ilmuwan komputer yang bekerja di
University of Southern California, bernama Leonard M. Adleman. Suatu malam
Adleman sedang asyik membaca buku biologi, Molecular Biology of the Gene, yang
ditulis oleh James Watson, ahli biologi yang pernah memenangkan Nobel pada
tahun 1962 atas penemuan struktur DNA Double-Helix pada tahun 1953. Ia sangat
terpesona dengan isi buku tersebut, sampai-sampai ia tidak bisa tidur malam
itu. Bayangan rantai DNA yang berpilin terus saja mengusik pikirannya.
Tiba-tiba
Adleman
lompat dari tempat tidurnya. Terjadi pencerahan! Ia menyadari sesuatu yang
sangat menarik: Sel hidup manusia mengolah dan menyimpan informasi dengan cara
yang sangat mirip dengan program komputer!
(Komputer DNA). Komputer yang kita kenal sehari-hari
menggunakan data biner (binary data) untuk menyimpan dan mengolah
informasi/perhitungan. Data biner ini merupakan sistem angka berbasis dua,
yaitu 0 dan 1. DNA, singkatan dari Deoxyribosenucleic Acid, menyimpan dan
mengolah informasi genetika manusia dalam molekul-molekul yangdiberi kode huruf
A, C, T, dan G. A merupakan inisial untuk Adenine, C untuk Cytosine, T untuk
Thymine, dan G untuk Guanine. Adeninehanya bisa berpasangan dengan Thymine,
Guaninehanya bisa berpasangan dengan Cytosine. Ini berarti bahwa jika ada satu
rantai DNA yang memiliki kode AACTAGGTC maka pasangannya pasti TTGATCCAG. Kedua
rantai itu akan berpasangan dan membentuk struktur berpilin yang kita kenal
sebagai Double-Helix. Enzim dalam sel hidup membaca data-data genetik yang
tersimpan dalam DNA (dalam bentuk kode A, C, T, G tadi) menggunakan cara yang
sangat mirip dengan cara komputermembaca data biner. Analogi antara keduanya
inilah yang dimanfaatkan dalam komputer DNA. Pada tahun 1994 untuk pertama
kalinya Adleman mempublikasikan perhitungan dasar komputer DNA dalam jurnal
ilmiah Science. Sejak itu ilmuwan-ilmuwan seluruh dunia berbondong-bondong
melakukan penelitian untuk mengembangkan komputer canggih yang sistemnya meniru
dari sel makhluk hidup ini. NASA, Pentagon, dan banyak lagi lembaga dan agen
federal berlomba-lomba mengucurkan dana untuk penelitian yang bisa menghasilkan
DNA sintetik yang kemudian digunakan untuk penelitian yang berusaha
mengembangkan sistem komputer masa depan ini.
Adleman berhasil membuktikan pemikirannya bahwa DNA bisa
‘berhitung’. Ia menggunakan masalah perhitungan matematika yang dikenal sebagai
Travelling Salesman Problem(TSP), yaitu masalah klasik yang mencoba mencari
rute terpendek yang bisa dilalui seorang salesmanyang ingin mengunjungi beberapa
kota tanpa harus mendatangi kota yang sama lebih dari satu kali. Jika jumlah
kota yang harus didatangi hanya sedikit, misalnya hanya ada 5 kota, maka
permasalahan ini dapat dipecahkan dengan sangat mudah. Kita bahkan tidak
memerlukan computer untuk menghitungnya. Tetapi masalahnya jadi rumit jika ada
lebih dari 20 kotayang harus didatangi. Ada begitu banyak kemungkinan
yang harus dicoba dan diuji untuk menemukan jawabannya. Komputer DNA yang dibuat oleh Adleman berhasil
memecahkan perhitungan ini dengan menggunakan 7 kota sebagai percobaan awal.
Masing-masing kota dan semua kemungkinan rute dilambangkan oleh satu rantai DNA
yang masing-masing memiliki kode yang spesifik. Semua rantai DNA ini kemudian
direaksikan dan membentuk rantai double-helix secara alamiah. Rantai-rantai
yang sudah berpasangan ini melambangkan semua kemungkinan rute. Untuk mencari
rute yang benar, Adleman menambahkan enzim yang secara alamiah menghancurkan
molekul yang melambangkan rute yang salah. Satu-satunya rantai yang tersisa
adalah rantai yang melambangkan jawaban yang dicari, yaitu rute terpendek yang
menghubungkan ketujuh kota tersebut tanpa harus melewati masing-masing kota
lebih dari satu kali. Komputer DNA ciptaan Adleman berhasil menyelesaikan
perhitungan TSP untuk 7 kota ini dalam waktu beberapa hari. Padahal komputer
biasa yang kita gunakan sehari-hari bisamenyelesaikannya hanya dalam hitungan
menit. Lho? Komputer masa depan tetapijustru kalah dengan komputer klasik? Jadi
untuk apa para ilmuwan di seluruh dunia berlomba-lomba mengembangkan komputer
DNA ini? Ada satu rahasia yang merupakan keunggulan utama komputer DNA.
Enzim-enzim yang terlibat bekerja secara paralel. Komputer klasik membaca dan
mengolah data secara linier (berurutan). Melibatkan data dalam jumlah besar,
komputer klasik akan sangat kerepotan mengolah data-data yang luar biasa
banyaknya. Proses perhitungan membutuhkan waktu sangat lama karena dilakukan
satu per satu. Di sinilah keunggulan komputer DNA! Untuk jumlah data yang
sangat banyak, komputer DNA dapat melakukan perhitungan jauh lebih cepat karena
semua prosesnya dilakukan secara paralel (bersamaan). Ukuran molekul DNA yang
sangat kecil juga merupakan keunggulan komputer masa depan ini. 1 gram DNA yang
sudah dikeringkan memiliki kapasitas menyimpan informasi dalam jumlah yang sama
dengan 1 trilyun CD (Compact Disc). Padahal 1 gram DNA kering itu ukurannya
hanya sebesar butiran gula pasir! Dengan semakin majunya perkembangan
teknologi, jumlah data dan informasi pun semakin bertambah. Lama-kelamaan, data
yang berlimpah ini tidak dapat lagi disimpan dalam memory
chipkomputer yang terbuat dari silikon seperti yang selama ini kita gunakan.
DNA merupakan alternatif yang sangat menjanjikan. Lagi pula, microprocessoryang
kita gunakan dalam komputer klasik biasanya terbuat dari bahan-bahan yang
bersifat racun sehingga mengotori udara dan lingkungan. Biochip (chip biologis)
yang terbuat dari DNA merupakan teknologi yang ‘bersih’. Kita juga tidak akan
pernah kehabisan DNA selama masih ada sel-sel makhluk hidup. Ini menjadikannya
sumber daya yang sangat murah. Dalam beberapa tahun terakhir teknologi komputer
DNA menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan. Komputer DNA buatan
Adleman mereaksikan cairan DNA dalam tabung-tabung reaksi. Pada bulan Januari
2000 jurnal ilmiah Nature mempublikasikan keberhasilan para ilmuwan di University
of Wisconsindi Madison yang melekatkan DNA pada permukaan padat gelas dan emas.
Ini berarti komputer DNA dapat dibuat dalam bentuk chippadatan yang mirip
dengan chipkomputer konvensional. Pada tahun 2001, seorang ilmuwan dari
Weizmann Instituteof Sciencedi Israel, Ehud Shapiro, mendapatkan paten
atas
komputer DNA yang dibuatnya. Komputer DNA buatan Shapiro ini hanya terdiri dari
satu tetes air saja. Komputer terkecil di dunia ini menggunakan molekul-molekul
DNA dan enzim-enzimnya dalam satu tetes air tersebut sebagai sarana
input(masukan data),
output(keluaran
data), software (perangkat lunak), dan hardware (perangkat keras). Pada bulan
Februari 2003, penemuan ini akhirnya tercatat dalam Guinness World Records sebagai
‘The Smallest Biological Computing Device’ atau Komputer Biologis Terkecil di
Dunia. Hebatnya lagi, komputer super mini ini memiliki kecepatan 100.000 kali
lebih cepat dari komputer konvensional tercanggih yang ada saat ini! (Yohanes
Surya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar